Kolaborasi Multi Pihak Untuk Penguatan Kelembagaan Usaha Petani di Desa Cibarengkok.

Pengembangan ekonomi lokal melalui sektor industri rumah tangga memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2023), kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap PDB Nasional sebesar 60,5 persen. Selain memberikan dukungan dalam aspek ekonomi, industri ini juga berperan strategis dalam pengembangan komoditas lokal yang potensial.

Seiring dengan pengembangan usaha dalam skala mikro dan kecil dan/atau rumah tangga, termasuk bagi pengembangan usaha pertanian oleh masyarakat yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan berpotensi terhadap hilangnya keseimbangan ekosistem, karena praktik yang dilakukan masih konvensional dengan penggunaan input pertanian berbahan kimia. Dengan demikian, adopsi praktik pertanian berkelanjutan melalui penerapan GAP (Good Agriculture Practice) dan pertanian yang cerdas iklim (Climate Smart Agriculture/CSA), serta penggunaan pupuk dan pestisida alami, harus terus menerus dilakukan. Selain itu, upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam menjaga hutan dan merehabilitasi hutan/lahan melalui pengayaan atau penanaman jenis pohon buah pada lahan lahan kritis dan daerah tangkapan air, harus disertai dengan “insentif” melalui pemanfaatan jasa lingkungan dalam bentuk pengelolaan kegiatan wisata dan pengembangan pemanfaatan air sebagai Keragaman Usaha Berbasis Sumber Daya Desa dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan.

Absolute Indonesia melalui dukungan dari Yayasan Kehati membangun kolaborasi bersama PT. Mahorahora, PT Tamaris (salah satu grup perusahaan pembangkit listrik tenaga microhydro),  Akar Pohon, Pemerintah Desa Cibarengkok dan Kelompok Tani Aren Jaya dalam upaya Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Usaha Petani, dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu di Desa Cibarengkok, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Desa Cibarengkok memiliki potensi pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu berupa tanaman aren. Budidaya aren yang diproduksi menjadi gula adalah salah satu tradisi dan mata pencaharian yang telah berkembang secara turun temurun, yang hingga saat ini menunjang pendapatan dengan rata-rata sebesar 36,55% dari jumlah total pendapatan petani per tahun (Mahorahora, 2023). Namun demikian, potensi ini terancam menurun, seiring dengan peran pasar yang tidak seimbang yang salah satunya diakibatkan oleh faktor lemahnya daya saing petani dan meningkatnya kebutuhan pohon aren untuk pabrik tepung/sagu. Ancaman ini tidak hanya berpotensi menurunkan pendapatan petani, tetapi secara jangka panjang akan menghilangkan tutupan lahan/hutan, seiring dengan berkurangnya jumlah pohon aren dan berubahnya pola budidaya.

Berdasar pada semangat dan kesepahaman bersama diatas, pada tanggal 8 – 11 Juli 2024, Absolute Indonesia melakukan kunjungan lapangan, untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan Pemerintah  Desa Cibarengkok, Kelompok Tani Aren, PT Mahorahora, PT Tamaris dan Akar Pohon. Kunjungan lapangan ini dimaksudkan dalam rangka membangun kesepahaman bersama dan menyepakati rencana kegiatan yang akan dilakukan, diantaranya penguatan kelembagaan usaha Kelompok Tani Aren Jaya dan pengembangan usaha gula aren melalui pembangunan dapur bersama (communal kitchen).

Ika Sukandi Selaku Kepala Desa Cibarengkok menyambut baik atas inisiatif kolaborasi yang dibangun oleh Absolute Indonesia, Yayasan Kehati, PT Mahorahora, PT Tamaris dan Akar Pohon, “Kami Selaku Pemerintah Desa sangat menyambut baik atas inisiatif ini, harapan kami potensi aren di Desa Cibarengkok ini dapat dikelola secara optimal, dengan dukungan kelembagaan tani yang kuat dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi Masyarakat Kami”, Ujar Jaro sapaan akrabnya, saat pertemuan koordinasi yang juga dihadiri oleh seluruh pengurus Kelompok Tani Aren Jaya di kantornya.

Di tempat pertemuan kelompok di Kampung Cibarengkok Hilir, Ka Ata salah satu anggota kelompok Tani Aren Jaya, sangat antusias dengan rencana akan di bangunnya dapur bersama yang akan dikelola bersama sama oleh kelompok. “Mudah mudahan segera terlaksana rencana pembangunan dapur bersama ini, Pengurus dan anggota kelompok dapat memanfaatkan dengan sebaik baiknya, dan petani aren lebih maju dan meningkat penghasilannya”, harap Ata.