Indah dan Serunya Mancing di Ciaruteun, Sub DAS Cisadane.

Pada kegiatan rutinitasnya komunitas Ciliwung Cisadane (KWCC) kali ini mencoba memancing ikan di sub DAS Cisadane tepatnya di sungai Ciaruteun Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor.

March 3, 2019

Sweet & Delicious

KWCC terkagum akan Indahnya pesona alam Curug Ciaruteun atau lebih di kenal dengan nama Curug Jatake, yang pada saat KWCC berkegiatan mancing pada tanggal 28September 2013 di sajikan pesona keindahan alam sekitarnya.

Tak di sangka tak diduga di balik keindahan pesonanya, Curug Jatake menyimpan sejarah pada jamannya, Curug yang di percaya oleh warga Ciaruteun dan kampung Jatake ini pernah di jaga oleh Raden Surya Kencana sebagai penguasa wilayah tersebut. Raden Surya Kencana sendiri adalah seorang Raden yang di kenal dikalangan masyarakat Sunda pada zamannya, Raden Surya Kencana saat inipun masih di kenang oleh masyarakat Ciaruteun sebagai seorang ksatria dari kerajaan Pajajaran.

Curug Ciaruteun atau Jatake berasal dari nama kampung sekitar Curug ini, padahal kalau di telusuri dari arah hulu, sungai ciaruteun hulunya berada di kawasan Gunung Salak II yaitu berasal dari aliran sungai Curug Cigamea yang berada di areal wisata Gunung Salak Endah. Indahnya pesona alam Curug Jatake yang memiliki ketinggian ±50 meter, Kami menilai air sungai Ciaruteun masih bisa di bilang kurang jernih, warna airnya coklat banyak membawa sedimen tanah dari kawasan hulu. Entah ada hubungannya atau tidak, warna air ini di pengaruhi oleh aktivitas warga di hulu yang sebagian besar warga dihulu bertani, atau mungkin di pengaruhi oleh tempat wisata Gunung Salak Endah, Yang mana di kawasan wisata Salak Endah di penuhi oleh Villa-villa mewah, tetapi untuk membuktikan itu KWCC belum cukup bukti.

Mari para pembaca bersama kami (KWCC) cari tahu apa peyebab keruhnya sungai Ciaruten, ayo kita cari tahu sama-sama untuk memecahkan teka-teki ini, kalau di pandang indah pesona alamnya. Keindahan ini tentunya tidak luput dari kawasan hulu, tanpa sadar pun tentunya kita bisa menebaknya karena di hulunya saja jadi objek wisata yang cukup terkenal di seantero tanah Sunda.

Bicara serunya mancing di Ciaruteun, aneh tapi nyata mungkin para pembaca tidak akan percaya diantara pemancing KWCC ada yang mendapatkan Siput atau Tutut bahasa sundanya. Aneh tapi nyata kami bertujuh pada kegiatan rutinitas KWCC tertawa karena salah satu dari kami mendapatkan Tutut di mata kailnya, dikiranya ikan yang menyambar kail kawan kami Uci, ternyata siput yang memakannya he he he he. Selain siput kami juga dapat ikan Regis, Paray dan anakan Senggal.

Bicara indah dan seru, tentunya tidak luput dari bicara dari hasil pengamatan KWCC dalam kegiatan rutinitasnya, pengamatan Kami tidak luput dari situasi dan kondisi yang terjadi di sungai Ciaruteun. Anak sungai Cisadane ini kondisi airnya berwarna coklat karena sedimen, selain air yang coklat airnya pun bau, sehingga membuat kami bertujuh bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, Apakah sungai ini jadi tempat pembuangan limbah. Tentunya untuk menjawab pertanyaan itu perlu bukti, dugaan kami bertujuh memang karena ada pembuangan limbah dan karena semua aliran selokan yang berasal dari rumah warga dari hulu hingga Curug Jatake, ayo yang pernah penelitian maupun warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ciaruteun bantu KWCC menjawabnya.